Skripsi Macet? Coba Mulai Dari Hal Berikut
Mahasiswa semester tujuh ke atas pasti nggak asing lagi dengan yang namanya skripsweet. Apalagi yang sudah lebih dari semester delapan, bisa jadi sampai lupa judul skripsinya apa, dosen pembimbingnya yang mana, bahkan file ditaruh mana :( #pengalaman Nah buat temen-temen yang mungkin sekarang sedang berjuang untuk menunaikan kewajiban kepada orang tua, luangkan waktu sejenak untuk membaca tulisan ini ya, hehe. Okay, now, are you ready?
God. God is the best planner. Emang bener sih semua akan lulus pada waktunya, tapi tanpa ikhtiar dan doa, kapan selesainya coba? Berhubung penulis adalah seorang muslim, hal pertama yang penulis lakukan adalah merayu Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sholat di awal waktu. Bukan lagi tepat waktu, akan tetapi awal waktu. Pokoknya kalau sudah adzan langsung cus sholat. Kalau kita menunaikan kewajiban awal waktu, logikanya hak-hak kita juga akan sampai awal waktu. Hak seperti terkabulnya doa misalnya. Doa cepet lulus... Ihik...
Time. Waktu adalah uang, semakin lama lulus, semakin banyak kehilangan uang untuk bayar semesteran. Aku mah cuma apa, buruh dengan gaji yang cukupan aja. Makanya pengen cepet lulus karena akomodasi skripsi benar-benar menguras hati. Semakin dewasa, haruslah semakin paham terkait manajemen waktu. Sekalipun di usia duapuluhdua ini masih belum lulus KKM untuk mata pelajaran disiplin waktu, tapi disiplin waktu bisa dimulai dari sholat awal waktu. Kemudian yang kedua, atur waktu skripsi dan istirahat. Saran aja sih bagi para skripsweeter, lepas pukul 9 malam silakan istirahat. Kerjakan skripsi pada jam tertentu saja misalnya jam 9-12 pagi atau jam 3-6 sore. Yah itu waktu yang cukup efektif untuk mengerjakan skripsi. Karena apa? Karena semalam saja kalian memaksa diri untuk istirahat di atas jam 10, tubuh akan meminta kembalian atau proses recovery selama tiga hari. Hayoloh mending ngerjain dikit-dikit tiap hari apa forsir seharian tapi langsung tumbang?
Timeline. Setelah bisa disiplin dengan waktu untuk diri sendiri, jangan lupa membuat timeline. Target (waktu, materi, kapan harus bimbingan, revisi, dll) sangat penting untuk dipersiapkan sebagai gambaran: KAPAN AKU BISA AMBIL DATA? KAPAN BISA ACC UJIAN? KAPAN BISA REVISI PENDADARAN? KAPAN AKU YUDISIUM? KAPAN AKU WISUDA? Healah Bu, capslock-nya jebol ya? Ya buat perkiraan aja, terlebih kalau prodi-mu adalah jenis prodi dengan daftar tunggu ujian bisa sampai 1,5 bulan :') Atau yang ambil data di sekolah dengan jenis penelitian PTK di mana harus ada penyesuaian materi, validasi, dan blablabla...
Cari Teman. Skripsi akan menuntut kemandirian, masih mending sih karena si dia tidak menuntut kesempurnaan. Sekalipun harus mandiri, tapi teman juga penting untuk memberikan dukungan. Carilah teman yang mau diajak lari bareng, atau ngrusuhi teman yang sudah lulus untuk membantu menjelaskan saat kita benar-benar dalam keadaan stagnan. Jangan cari teman yang kerjaannya cuma ngajak curhat, galau mantan... kasihan tuh dedek skripsi jadinya dianggurin kan? Lebih greget lagi kalo kamu punya temen yang care abis, pas kita lagi piknik pun masih sempet ngingetin, "Udah sana piknik aja, skripsinya nggak usah dikerjain!" Badalaaaa rasanya itu lho... pengen salto di tempat :(
Mulai. Tak akan ada yang selesai tanpa dimulai. Dan selesaikan apa yang telah kamu mulai. Mulailah dengan bismillah dan bertemu dosen pembimbing tercinta. Mung bisa nyangoni slamet, mugi sehat ngantos proses panjang itu akhirnya membuatmu tersenyum bahagia. Pak, Bu, ini janjiku, telah ku tuntaskan studiku...
NB: Jangan lupa dalam timeline diisi dengan PIKNIK. Kadang pas lelah juga kita butuh piknik. Tapi jangan lama-lama, maksimal seminggu aja :D
Maaf kalau ada salah kata, bagi yang mau nambah saran boleh lho, tulis aja di kolom komentar. Ohya saran di atas adalah pengalaman penulis pribadi, hehe. Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat :) Salam pendidik, mari bersatu padu untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik :)
3 comments
Write commentsKeren bu tulisanya... Xixixi.. 😁😂😂
Reply